TEKNOLOGI PUPUK



            Pupuk merupakan salah satu unsur penting dalam budidaya tanaman. Pupuk yang diberikan ke tanaman bisa dalam bentuk padat maupun cair. Pemupukan sendiri tujuannya yaitu untuk menjamin ketersediaan hara secara optimum untuk mendukung pertumbuhan tanaman sehingga diperoleh peningkatan hasil panen. Dengan mengandalkan sediaan hara dari tanah asli saja, tanpa penambahan hara, produk pertanian akan semakin merosot. Hal ini disebabkan ketimpangan antara pasokan hara dan kebutuhan tanaman. Hara dalam tanah secara berangsur-angsur akan berkurang karena terangkut bersama hasil panen, pelindian, air limpasan permukaan, erosi atau penguapan. Pengelolaan hara terpadu antara pemberian pupuk dan pembenah akan meningkatkan efektivitas penyediaan hara, serta menjaga mutu tanah agar tetap berfungsi secara lestari. Berdasarkan praktikum, diadakan kunjungan ke pabrik pupuk yang ada di Jawa Timur untuk mengetahui proses pembuatan pupuk. Pabrik pupuk yang dikunjungi yaitu PT Visi Karya Agritama.
A.    Profil Perusahaan
1.      Visi dan Misi
PT Visi Karya Agritama adalah perusahaan swasta nasional yang berdiri pada tahun 2004, bergerak dalam bidang penyediaan pupuk, serta solusi produk ramah lingkungan. Perusahaan bergerak dalam bidang penyediaan pupuk, serta solusi produk ramah lingkungan. PT Visi Karya Agritama awalnya didirikan guna ikut serta dalam memperlancar pengadaan pupuk yang bagi sektor pertanian dan perkebunan Indonesia. Sebab pupuk merupakan salah satu komponen penting kesuburan tanah, dimana unsur hara makro dan mikro yang terkandung di dalamnya sangat dibutuhkan tanaman. Artinya agar produksi hasil pertanian dan perkebunan bagus dan meningkat, maka keberadaan pupuk harus menjadi perhatian.
PT Visi Karya Agritama memiliki visi menjadi leading company di Indonesia dalam menawarkan produk-produk pupuk yang masuk akal baik dari sisi perkembangan teknologi maupun ekonominya. Sednagkan misinya sendiri ada 4. Misi yang pertama yaitu membangun kerjasama kemitraan dengan para rekanan pengusaha pertanian dan perkebunan dalam menyediakan pupuk yang tepat, dengan harga ekonomis dalam rangka peningkatan produktivitas pertanian rakyat dan perkebunan di Indonesia. Kedua, memproduksi pupuk dengan kualitas terbaik, suplai produk yang kontinyu serta harga bersaing. Ketiga, misinya adalah membantu pemerintah dan masyarakat dalam menanggulangi masalah lingkungan hidup. Misi yang terakhir yaitu menciptakan lapangan kerja di bidang bisnis sarana produksi pertanian.
2.      Lokasi Perusahaan
PT Visi karya Agritama merupakan sebuah perusahaan yang bergerak dibidang pupuk yang kantornya berpusat di Jakarta Selatan. Perusahaan ini memiliki 3 pabrik yang lokasinya berbeda- beda. Ketiga pabrik tersebut berada di Jawa Barat dan Jawa Timur. Pabrik yang berada di Jawa Barat lokasinya berada di 2 tempat. Tempat yag pertama berada di Pamanukan, dan yang kedua berada di Cianjur. Pabrik yang ada di Jawa Timur bertempat di Mojokerto.
Berdasarkan praktikum yang dilakukan, pabrik yang dikunjungi adalah pabrik yang berada di Jawa Timur. Lebih tepatnya beralamat di jalan Mojosari-Pacet Km 6, desa Sampang Agung, Kecamatan Kutorejo, Kabupaten Mojokerto. Lokasi pabrik yang berada di dekat jalan raya sehimga akses untuk menuju pabrik sangatlah mudah.
3.      Macam-macam Produk
Penyediaan dimulai dengan produksi, kemudian dilanjutkan dengan pendistribusian dan pemasaran sampai ke daerah tujuan. Produk yang dihasilkan oleh PT Visi Karya Agritama sangat beragam, mulai dari pupuk majemuk granular, soil conditioner (humic acid), pupuk organik granul, pupuk hayati, pupuk tunggal, pupuk majemuk mixing. Meyediakan pupuk NPK plus Agritama dan produk Humic Acid (Soil Conditioner dan Growth Stimulator) antara lain NPK Sawit, NPK Kentang, NPK Holtikultura, NPK Tebu, NPK Kakao, Humic Plus Fertitani, Humate Fertitani, Concentrate Humic, Decomposer Fertitani dan Soil Composer.
Pupuk yang diproduksi telah melalui uji efektivitas baik di laboratorium maupun di lapangan oleh lembaga yang telah terakreditasi secara nasional (SNI & KAN). Berdasarkan uji tersebut pupuk yang dihasilkan sangat baik untuk meningkatkan hasil produksi. Dari berbagai jenis pupuk yang dihasilkan oleh PT Visi Karya Agritama, tempat produksi yang ada di Mojokerto hanya menghasilkan pupuk granul. Salah satu pupuk granul yang dihasilkan yaitu NPK granul, dengan kapasitas produksi 100 ton/hari. Produk lainny adalah Phospat granuk, Kalium granul, pupuk organik granul, dan pupuk granul yang sudah ditambah dengan pupuk organik.
B.     Teknologi Pembuatan Pupuk
1.      Proses Pregranulating
Yaitu proses pencampuran awal bahan baku berbentuk padatan (solid) yang terdiri dari Amonium sulfat (ZA), Urea, Potasium Klorida (KCl) dan filler. Proses tersebut terjadi didalam pug mill yang dilengkapi oleh double screw inclined conveyor, berfungsi untuk mencampurkan semua bahan baku dan recycle solid serta memungkinkan penambahan bahan baku cair/ gas seperti asam sulfat, steam dan amoniak untuk meningkatkan produktivitas unit granulasi. Tetapi saat in pug mill hanya sebagai mixer solid saja. Produk yang keluar dari pug mill selanjutnya dialirkan kedalam dru granulator dan akan mengalami proses granulasi (Bambang 2003).
2.      Reacting
Yaitu proses reaksi awal bahan baku berbentuk cair antar asam Fosfat dengan amoniak. Dalam proses ini Asam Sulfat dinetralkan dengan amoniak hingga mencapai mol ratio N/P antara i sampai dengan 1,8. Proses netralisasi ini berlangsung dalam reaktor pipa yang dipasang sedemikian rupa sehingga slurry (campuran amoniak dan asam fosfat) tertuang kedalam granulator.
3.      Proses Granulating
Yaitu proses untuk perbrsaran ukuran suatu massa dari partikel-partikel yang ukurannya lebih kecil, dimana sifat kimia dari bahan pembentuk masih dapat diidentifikasi dan kemungkinan juga sebagian berubah dengan adanya reaksi kimia. Proses ini terjadi di granolator, yaitu alat terjadinya proses granulasi yang merupakan proses utama dalam pembuatan pupuk.
4.      Proses Drying
Yaitu proses pengeringan pupuk setelah mengalami gramulatting. Dryer berbentuk rotary drum yang akan mengeringkan  dari gramulator butiran pupuk hingga kadar airya mencapai 1-1,5% dengan menggunakan udara pengering.     
5.      Proses Screening
Yaitu proses penyalingan awal butiran pupuk yang akan melewati screen. Screen bertipe double check ini digunakan karena memiliki efesiensi yang tinggi dan kemudahan dalam pemeliharaan dan pembersihannya. Butiran pupuk yang sesuai dengan yang diharapkan maka akan melewati screen feeder akan langsung menuju small recycle regulator lalu ke regulator bin.
6.      Proses Polishing Screening
Pada proses ini terjadi penyaringan akhir butiran pupuk dari ukuran produk yang tidak diharapakan (undersize) hal ini dilakukan untuk menghilangkan butiran haus yang selanjutnya akan digabungkan dengan aliran proses recycle. Sisa butiran pupuk yang ukurannya sesuai (on size) yang biasanya berlebih akan dikembalikan menuju recycle balt conveyor melalui hopper. Peratian khusus ditujukan pada recycle belt conveyor dikarenakan dioperasikan dalam kecepatan rendah, hal ini dilakukan untuk mencegah terbuangnya produk. Recyle conveyor akan mengumpulkan produk yang sudah dihancurkan oleh crusher, butiran halus yang berasal dari screen dan kelebihan produk yang nantinya menuju granulator elevator.
7.      Proses Cooling
Yaitu proses pendinginan butiran pupuk yang telah melalui proses penyaringan. Butiran pupuk dialirkan menuju fluid bed cooler yang akan menurunkan temperatur dengan menggunakan udara ruang dan udara pendingin. Penurunan temperature tersebut menggunakan 2 tahap pendinginan yaitu dengan udara ruang dan udara pendingin. Untuk mencegah penyerapan kadar air selama proses pendinginan pada proses ini dilengkapi oleh air desaturator bila udara lingkungan terlalu basah yang dilakukan pada tahap pertama. Sedangkan pada tahap kedua dilengkapi dengan air chiller yang akan mengurangi kandungan air absolute dalam udara yang akan masuk. Butiran pupuk yang telah melalui proses pendinginan selanjutnya menuju coating rotary drum.
8.      Proses Coating
Yaitu proses pelapisan butiran pupuk, ini sangat penting dikarenakan sifat higrokopis bahan baku pupuk yang dapat mempercepat proses penggumpalan. Pada proses ini terjadi pelapisan pada butiran pupuk. Terdapat 2 tahapan, yang pertama adalah proses pemberian coating powder yang bertujuan untuk menghaluskan permukaan butiran pupuk. Sedangkan yang kedua adalah proses pemberian coating oil yang bertujuan untuk memberi warna pada setiap butiran pupuk, dalam hal ini warna dari butiran pupuk Phonska adalah warna merah. Untuk menambah sifat anti caking ditambahkan senyawa teraminasi sehingga dapat memberikan daya tahan ekstra terhadap penyerapan air. Selanjutnya butiran pupuk menuju final product belt conveyor yang dilengkapi dengan timbangan akhir produk serta tempat pengambilan sampel otomatis yang diambil tiap 1x4 jam dan digunakan untukkeperluan analisis (Pratiwi 2013).
9.      Proses Bagging
Merupakan proses akhir disini pupuk akan mengalami proses pengantongan yang dibantu oleh operator. Disini ada 2 tahap yaitu tahap pembungkusan dengan pemberian plastik dan tahap pembungkusan  dalam bentuk karung. Selanjutnya, pupuk disimpan dalam tempt penyimpanan sementara.
           

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PROSESING DAN PENYIMPANAN BENIH

AMPLIFIKASI DNA MENGGUNAKAN PCR

media hidrogel