Cyrtorhinus lividipennis
PENDAHULUAN
Agens pengendalian hayati merupakan
organisme yang menggunakanspesies hama sebagai sumberdaya pakan dan seringkali
disebut sebagai musuhalami, orgasnisme bermanfaat, atau agens biokontrol
(Habazar & Yaherwandi 2006). Musuh alami serangga terdiri atas predator,
parasitoid, danentomopatogen. Di antara ketiga musuh alami tersebut serangga
predatormemiliki keunggulan, yaitu memiliki kemampuan memangsa dengan cepat,
dapatmembunuh berbagai stadium mangsa dan dapat mengkonsumsi beberapa
jenismangsa (Erawati 2005).
Musuh alami adalah salah satu komponen PHT. Tantangan yang dihadapi
adalah usaha untuk melindungi, mengembangkan serta meningkatkan efisiensi dan
aktivitas musuh alami sehingga peranannya semakin nyata. Untuk meningkatkan
populasi musuh alami di lapang, bisa diusahakan melalui perbanyakan masal,
tetapi baru bisa diperbanyak beberapa jenis musuh alami. Masalahnya ialah biaya
dan teknik pelepasan agar musuh alami berperan maksimal. Dalam menerapkan
konsep PHT, musuh alami memegang peranan penting. Peranan musuh alami akan
dapat ditingkatkan jika komponen lain turut mendukung, terutama varietas tahan.
Selain perbanyakan masal peningkatan populasi musuh alami dapat dilakukan
melalui pelestarian musuh alami, dengan memanfaatkan tanaman alternatif atau
inang alternatif, gulma, atau pemanfaatan makanan buatan dan mengurangi
penggunaan pestisida.
Spesies serangga predator banyak terdapat sebagai anggota dari
berbagaiordo serangga. Kelompok predator paling dominan ditemukan pada ordo Coleoptera,
Neuroptera, Hymenoptera, Diptera, Hemiptera, dan Odonata (Koul dan Dhaliwal
2003). Kepik predator digolongkan ke dalam ordo Hemiptera yang memiliki alat
mulut tipe menusuk-menghisap.
PEMBAHASAN
A. Morfologi Cyrthorhinus lividipennis
Kepik Mirid (Cyrtorhinus
lividipennis) ini berwarna hijau dan biasanya dijumpai pada tempat yang
hamanya tinggi. Cyrtorhinus lividipennis
Reuter adalah salah satu predator wereng yang sangat efektif dan tersebar di
Asia Tenggara, Australia, dan pulau-pulau di daerah Pasifik. Kepik C. lividipennis bersifat polyphag,
karena dapat memangsa beberapa jenis wereng. Kepik predator C. lividipennis bersifat polifag.
Tingkat penyerangan dan penanganan C.
lividipennis terhadap WBC meningkat pada suhu 20˚C sampai 32˚C. Kepik
predator C. lividipennis bersifat polifag.
Tingkat penyerangan danpenanganan C.
lividipennis terhadap WBC meningkat pada suhu 20˚C sampai 32˚C. Selain
memangsa WBC, kepik ini dapat hidup dengan memangsa serangga ain dan efektif
digunakan sebagai pengendali hayati serangga hama.
Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Insecta
Ordo : Hemiptera
Family : Miridae
Genus : Cytorhinus
Spesies
: Cyrtorhinus lividipennis
Stadium nimfa dan dewasa dapat memangsa wereng, khususnya
stadia telur wereng. Seekor kepik dapat memangsa 4,1 telur/hari. Lama hidup
serangga dewasa berkisar antara 21-25 hari. Satu ekor kepik mampu bertelur 146
butir (Manti et al 1982). Peluang hidup menjadi serangga dewasa adalah 17%. Artinya serangga ini dapat menghasilkan keturunan
25 pasang selama satu bulan dan 652 pasang selama dua bulan.

Kepik mirid menggunakan pendekatan visual dan kimia dalam
menemukan mangsa dan tanaman inang dari mangsanya. Predator dapat menemukan
mangsanya melalui stimuli atraktan yang menunjukkan keberadaan inang dan
stimuli arestan yang menyebabkan pengurangan jarak atau lokalisasi pergerakan
dalam areal yang sempit di sekitar mangsa (Fellowes et al 2005). Imago betina akan
meletakkan telur didekat mangsa. Hal ini untuk memudahkan individu baru
predator dalam mendapatkan pakan. Predator ini aktif memburu mangsa dan
gerakannya seperti wereng coklatdan pada malam hari mempunyai silat tertarik
terhadap cahaya sinar. Jenis mangsanya yaitu wereng coklat,
wereng hijau, wereng punggung putih, wereng zig-zag dan lalat padi.
Predator ini hidup pada tanaman padi, gulma dan tanaman lain. Tipe alat mulut mengisap.
Rentang hidupnya 30 hari dan seekor betina dapat menghasilkan telur 30 butir.
Predator ini hidup pada tanaman padi, gulma dan tanaman lain (Sunihardi 2007).
Pada tanaman padi, Kepik mirid (Cyrtorhinus lividipennis) dapat memangsa telur dan nimfa wereng
coklat,wereng punggung putih dan wereng hijau. Kemampuan Kepik mired (Cyrtorhinus lividipennis) betina
memangsa 27,67 telur/hari sedangkan yang jantan 9,5 telur/hari. Kemampuan
memangsa nimpa instar pertama adalah 0,3-0,5ekor/hari. Menurut Manti (1989)
sepasang predator Cyrtorhinus
lividipennis dapat memangsa 9,17 telur per hari dan hanya 0,33 ekor imago
wereng coklat (Nilaparvata lugens
Stal.) per hari. Pada umumnya Cyrtorhinus
lividipennis lebih bertindak sebagai predator telur daripada predator nimfa
dan imago.
Nimfa dan imago C.
lividipennis dapat memangsa semua stadium perkembangan WBC. C. lividipennis lebih banyak memangsa
telur daripada nimfa wereng. Jumlah telur yang dimangsa oleh seekor imago
betina, jantan dan nimfa instar tiga C.
lividipennis berturut-turut adalah 10-20 telur/hari, 3-18 telur/hari, dan 6
telur/hari. Di Philipina, selain memangsa WBC, kepik C.lividipennis dapat memangsa wereng hijau N. virescens. Nimfa C.
lividipennis mengkonsumsi wereng hijau sekitar 7,45telur/hari dan 1,35 ekor
nimfa/hari selama 14 hari. Imago jantan mengkonsumsirata-rata 10,41 telur/hari;
4,69 nimfa/hari atau 2,45 imago/hari selama 10 hari,sedangkan imago betina
kepik dapat mengkonsumsi 10 telur/hari; 4,75 nimfa/hariatau 1,25 imago/hari
selama 10 hari.
Di India saat populasi WBC rendah selama bulan November
sampai Januari, C. lividipennis
memangsa telur wereng kelabu Nisia
nervosa yang hidup pada rumput Cyperus
spp. Di laboratorium, kepik C.
lividipennis dapat memangsa telur hama penggerek batang padi merah jambu Chilo suppressalis.
Selain itu, kepik dapat dibiakkan secaramassal dengan
menggunakan pakan telur lalat buah Mediteran (Ceratitiscapitata). Perbanyakan
ini digunakan untuk pelepasan augmentasi dalam menekan populasi WBC pada
pertanaman padi di India.
Perilaku kepik predator C.
lividipennis dalam memangsa WBC melalui tahap pencarian, penemuan, dan
pengisapan cairan tubuh mangsa. Aktivitas pemangsaan terjadi pada pukul 09:00
sampai 14:00 dari kisaran waktu pengamatan 06:00 sampai 18:00 WIB, pada
rata-rata suhu ruangan 27,7 ˚C dan kelembaban nisbi 66,6%. Biasanya kepik
pengusapusapkan kedua tungkai depan ke ujung stiletnya seperti memberi cairan.
Proses penanganan mangsa dimulai saat kepik mulai mendekati
mangsa. Kepik mendekati mangsa secara perlahan setelah mangsa berada dalam
jarak jangkauan tungkainya, kepik mulai memukul-mukulkan antenanya ke tubuh mangsa.
Penangkapan mangsa dimulai pada saat kepik memegang tubuh mangsa dengan
menggunakan tungkai depan. Setelah tidak ada penolakan dari mangsa, kepik
dengan cepat menusukkan stiletnya ke tubuh mangsa. Proses ini disebut juga
sebagai tahap pengisapan cairan tubuh mangsa. Kepik C. lividipennis baik nimfa maupun imago biasanya menyerang abdomen
terlebih dahulu karena di bagian inilah banyak cairan tubuh yang dibutuhkan
kepik. Selanjutnya, jika cairan tubuh pada abdomen mangsa telah habis dicirikan
dengan mengempisnya abdomen WBC maka kepik akan menusukkan stiletnya pada
bagian tubuh lainnya seperti toraks, kepala, dan tungkai. Perilaku seperti ini
terjadi saat kepik memangsa WBC nimfa instar III atau IV, diduga karena kepik
masih merasa lapar tetapi tidak ingin mencari mangsa yang lain. Biasanya
setelah memangsa, abdomen kepik akan terlihat kemerahan.
PENUTUP
Kepik Mirid (Cyrtorhinus lividipennis) merupakan salah satu predator pada semua
stadia pertumbuhannya. Mangsa dari organism ini adalah berbagai jenis
wereng. Lama hidup serangga dewasa
berkisar antara 21-25 hari. Satu ekor kepik mampu bertelur 146 butir (Manti et
al 1982). Peluang hidup menjadi serangga dewasa adalah 17%. Artinya serangga ini dapat menghasilkan
keturunan 25 pasang selama satu bulan dan 652 pasang selama dua bulan. Kepik
ini lebih banyak memangsa telur wereng. Proses pemangsaan dimuali dengan
menghisap abdomen dari mangsanya. Selanjutnya, jika cairan tubuh pada abdomen
mangsa telah habis dicirikan dengan mengempisnya abdomen WBC maka kepik akan
menusukkan stiletnya pada bagian tubuh lainnya seperti toraks, kepala, dan
tungkai. Sepasang predator Cyrtorhinus
lividipennis dapat memangsa 9,17 telur per hari dan hanya 0,33 ekor imago
wereng coklat.
DAFTAR
PUSTAKA
Erawati W. 2005. Perilaku da
siklus hidup Sycanus annulicornis Dohrn. Asal tanaman Kedelai pada mangsa larva Spodoptera litura
(F.) [skripsi]. Bogor: Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.
Fellowes MDE, Alphen JJM van,
Jervis MA. 2005. Insect as Natural Enemies: a Practical Perspective.
Netherlands: Springer.
Habazar T, Yaherwandi. 2006. Pengendalian
Hama dan Penyakit Tumbuhan. Padang: Andalas University Press.
Herlinda
S, Rauf S, dan S Sosromarsono 2004. Artropoda Predator Penghuni Ekosistem
Persawahan di Daerah Cianjur, Jawa Barat. J.Entomologi Indonesia1(1):9-15
Koul O, Dhaliwal GS 2003. Predators and parasitoids: An introduction.
London dan New York: Taylor and Francis Inc.
Manti I, Sheppard BM. 1990.
Predation of brown planthopper (BPH) eggs by Cyrtorhinus lividipennis Reuter.
International Rice Research Newsletter
15(6):25.
Manti,
I. 1989. Biologi Predator Cyrtorhinus lividipennis Reuter dan Predatorismenya
Terhadap Wereng Batang Coklat ( Nilaparvata lugens Stal.). Bogor: IPB
Sunihardi 2007. Petunjuk
Teknis Pengendalian Penyakit Tungro Terpadu. Loka Penelitian Penyakit Tungro.
Sulawesi Selatan.
Komentar
Posting Komentar